Aiesya - Part 25
07 December 2011@8:21 PM
Episod Sebelumnya : Aiesya - Part 24
Pak Ya yang ketika ini sedang mengemas biliknya , tiba-tiba menjumpai sekeping gambar yang terselit di celah-celah almari bajunya...
"Kamalia.. " bisiknya di dalam hati...
Di dalam hati masih lagi tertanya-tanya bagaimanakah kehidupan bekas isterinya itu... Bahagiakah dia dengan suaminya sekarang ? Ataupun derita ? Walaupun sudah bertahun lamanya tiada berita tentang bekas isterinya itu... Tiba-tiba , dia tergerak hati untuk menghubungi Aiesya... Terdetik satu perasaan di hatinya... Lalu dicapainya telefon untuk menghubungi Aiesya..
" Assalamualaikum ... Aiesya , ayah ni... " kata Pak Ya...
" Waalaikumsalam ayah... Kenapa call Sya tiba-tiba ni ayah ? " tanya Aiesya..
" Ayah ada perkara nak bagitahu Sya ni... Dah lama nak bagitahu... Tapi ayah tunggu Sya balik ya... Nanti Sya ingatkan ayah balik... Maklumlah , ayah ni dah tua.. Pelupa.. " kata ayahnya dengan panjang
lebar...
" Baiklah ayah... Sya pun ada kerja nak buat ni... Nanti dah balik kita borak lagi... Assalamualaikum.. " kata Aiesya yang bingung dengan cara percakapan ayahnya itu...
" Waalaikumsalam.. " jawab ayahnya... Aiesya masih lagi tertanya-tanya di dalam hatinya...
" Alisa nak kahwin ke ? Ishh ! Mustahil... Tidur pun bangun time matahari tercacak atas kepala... Hahaha.. " monolognya di dalam hati... Aiesya menyambung kembali membuat kerjanya yang belum sempurna...
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aiesya pulang ke rumahnya dengan rasa tanda tanya yang masih membelenggu dirinya tatkala siang tadi ayahnya seperti ingin memberitahu sesuatu perkara.. Tentang apa ? Tidak diketahuinya lagi...
" Mana ayah ni ? " bisiknya di dalam hati..
Tiba-tiba dia terdengar sesuatu bunyi di dapur rumahnya... Ternyata ayahnya di dapur sedang menyediakan makan malam...
" Wahh sedapnya bau.. Mimpi apa ayah masak best-best ni ? " bisiknya lagi...
" Haaa Sya ! Bila pulang ? Ayah tak perasan... " kata Pak Ya..
" Baru je ayah.. Mana nak perasan , ayah sibuk memasak... " jawab Aiesya...
" Hmm.. Pasal apa yang ayah cakap tadi tu , lepas makan baru kita borak.. Tunggu Alisa sekali.. " kata ayahnya... Aiesya hanya mengangguk tanda setuju...
" Panggil Alisa turun makan.. Lagi tadi buat apa entah kat dalam bilik tu.. " kata ayahnya...
" Tidur la tuu ! Kejap eh ayah , Sya panggil... " kata Aiesya...
Aiesya yang sedang menaiki anak tangga menuju ke dalam biliknya sambil teriak memanggil Alisa...
" Alisa !!!! Di manakah kauuuu ? " panggil Aiesya dengan nada bergurau...
" Aku ada je ni.. Apsal ? Ada cerita hot ke ? " tanya Alisa..
" Hot abahh hauu.. Eh ! Abah aku jugak... Ni ayah ajak makan la.. Dah jom turun.. " kata Aiesya dengan tegas..
" Kejap lagi la aku makan.. " balas Alisa..
" Ayah ada benda nak cakap sekali tu... Jomlah.. " Aiesya mengajak lagi...
" Hmm... Yelah.. jom.. " kata Alisa yang akhirnya akur pada kata-kata kakaknya itu...
Aiesya dan Alisa pun menuruni anak tangga yang kelihatan uzur itu... Mana tidaknya , rumah itu sudah berbelas-belas tahun mereka duduki... Dan sedikit pun tidak diubahsuai kedudukan dan susunan barang-barang perhiasan... Masih seperti dahulu...
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Selesai sudah makan malam yang disediakan Pak Ya untuk anak-anaknya , dia memberi arahan agar duduk di ruang tamu untuk memberitahu sesuatu yang penting... Sesuatu yang sudah lama dia pendam... Walaupun amat menyakitkan , tetapi perkara ini harus di beritahu kerana anak-anaknya sudah besar panjang...
" Sya , Alisa ... Apa yang ayah nak beritahu ni jangan pulak kamu terkejut... Hakikatnya ayah tahu , Sya dengan ayah je yang faham perkara ni... Alisa terlalu muda masa tu.. " kata Pak Ya...
" Ayah ... " Aiesya ingin menyebut tentang emaknya tetapi ayahnya terlebih dahulu membicarakan...
" Ya , ini tentang emak... " Pak Ya akhirnya meluahkan isi hatinya yang setelah sekian lamanya membusuk di dada..
" Apa yang ayah nak cakap pasal emak ? " tanya Aiesya...
Alisa pula hanya berdiam dan mendengar apa yang ayah dan kakaknya berbicara...
" Ayah nak cari emak kamu.. Nak pertemukan kamu berdua dengan emak... " kata ayahnya lagi...
" Nak jumpa emak ? Buat apa ? " Aiesya pura-pura bertanya kerana dia terlebih awal sudah berjumpa dengan emaknya... Alisa dan ayahnya belum mengetahuinya lagi...
" Ayah rasa emak kamu dalam kesusahan.. Dan dia berusaha mencari kita juga... Ayah nak cuba cari emak kamu.. " kata ayahnya lagi...
Alisa yang mendengar berasa sayu dan matanya mula berkaca... Berbicara tentang emaknya , sungguh menyedihkan baginya... Dia yang langsung tidak merasai kasih sayang emaknya turut terkena tempiasnya...
" Baiklah kalau macam itu... Esok , ayah ikut Sya... Sya nak tunjuk sesuatu... Adik pun kena ikut... " kata Aiesya dengan tegas..
Tidak mahu melihat mereka berdua tersiksa dengan perasaan yang tidak menentu itu... Alisa dan ayahnya hanya mengangguk tanda setuju... Lantas Aiesya bangun dari tempat duduknya dan berjalan menuju ke biliknya... Mahu berehat pintanya.... Dan di capainya telefon bimbitnya yang berada di dalam begnya..
Aiesya menghubungi Rayyan... Cuba untuk memberitahu segala yang dibicaranya tadi bersama ayahnya... Mujur Rayyan memahami keadaan mereka sekeluarga... Esok , hari yang dinanti-nantikan ayahnya...
" Kita tengok je esok.. Mudah-mudahan... Ya Allah.. Kau tabahkanlah hati kami sekeluarga.. " bisiknya di dalam hati...
Bersambung...
Pak Ya yang ketika ini sedang mengemas biliknya , tiba-tiba menjumpai sekeping gambar yang terselit di celah-celah almari bajunya...
"Kamalia.. " bisiknya di dalam hati...
Di dalam hati masih lagi tertanya-tanya bagaimanakah kehidupan bekas isterinya itu... Bahagiakah dia dengan suaminya sekarang ? Ataupun derita ? Walaupun sudah bertahun lamanya tiada berita tentang bekas isterinya itu... Tiba-tiba , dia tergerak hati untuk menghubungi Aiesya... Terdetik satu perasaan di hatinya... Lalu dicapainya telefon untuk menghubungi Aiesya..
" Assalamualaikum ... Aiesya , ayah ni... " kata Pak Ya...
" Waalaikumsalam ayah... Kenapa call Sya tiba-tiba ni ayah ? " tanya Aiesya..
" Ayah ada perkara nak bagitahu Sya ni... Dah lama nak bagitahu... Tapi ayah tunggu Sya balik ya... Nanti Sya ingatkan ayah balik... Maklumlah , ayah ni dah tua.. Pelupa.. " kata ayahnya dengan panjang
lebar...
" Baiklah ayah... Sya pun ada kerja nak buat ni... Nanti dah balik kita borak lagi... Assalamualaikum.. " kata Aiesya yang bingung dengan cara percakapan ayahnya itu...
" Waalaikumsalam.. " jawab ayahnya... Aiesya masih lagi tertanya-tanya di dalam hatinya...
" Alisa nak kahwin ke ? Ishh ! Mustahil... Tidur pun bangun time matahari tercacak atas kepala... Hahaha.. " monolognya di dalam hati... Aiesya menyambung kembali membuat kerjanya yang belum sempurna...
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aiesya pulang ke rumahnya dengan rasa tanda tanya yang masih membelenggu dirinya tatkala siang tadi ayahnya seperti ingin memberitahu sesuatu perkara.. Tentang apa ? Tidak diketahuinya lagi...
" Mana ayah ni ? " bisiknya di dalam hati..
Tiba-tiba dia terdengar sesuatu bunyi di dapur rumahnya... Ternyata ayahnya di dapur sedang menyediakan makan malam...
" Wahh sedapnya bau.. Mimpi apa ayah masak best-best ni ? " bisiknya lagi...
" Haaa Sya ! Bila pulang ? Ayah tak perasan... " kata Pak Ya..
" Baru je ayah.. Mana nak perasan , ayah sibuk memasak... " jawab Aiesya...
" Hmm.. Pasal apa yang ayah cakap tadi tu , lepas makan baru kita borak.. Tunggu Alisa sekali.. " kata ayahnya... Aiesya hanya mengangguk tanda setuju...
" Panggil Alisa turun makan.. Lagi tadi buat apa entah kat dalam bilik tu.. " kata ayahnya...
" Tidur la tuu ! Kejap eh ayah , Sya panggil... " kata Aiesya...
Aiesya yang sedang menaiki anak tangga menuju ke dalam biliknya sambil teriak memanggil Alisa...
" Alisa !!!! Di manakah kauuuu ? " panggil Aiesya dengan nada bergurau...
" Aku ada je ni.. Apsal ? Ada cerita hot ke ? " tanya Alisa..
" Hot abahh hauu.. Eh ! Abah aku jugak... Ni ayah ajak makan la.. Dah jom turun.. " kata Aiesya dengan tegas..
" Kejap lagi la aku makan.. " balas Alisa..
" Ayah ada benda nak cakap sekali tu... Jomlah.. " Aiesya mengajak lagi...
" Hmm... Yelah.. jom.. " kata Alisa yang akhirnya akur pada kata-kata kakaknya itu...
Aiesya dan Alisa pun menuruni anak tangga yang kelihatan uzur itu... Mana tidaknya , rumah itu sudah berbelas-belas tahun mereka duduki... Dan sedikit pun tidak diubahsuai kedudukan dan susunan barang-barang perhiasan... Masih seperti dahulu...
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Selesai sudah makan malam yang disediakan Pak Ya untuk anak-anaknya , dia memberi arahan agar duduk di ruang tamu untuk memberitahu sesuatu yang penting... Sesuatu yang sudah lama dia pendam... Walaupun amat menyakitkan , tetapi perkara ini harus di beritahu kerana anak-anaknya sudah besar panjang...
" Sya , Alisa ... Apa yang ayah nak beritahu ni jangan pulak kamu terkejut... Hakikatnya ayah tahu , Sya dengan ayah je yang faham perkara ni... Alisa terlalu muda masa tu.. " kata Pak Ya...
" Ayah ... " Aiesya ingin menyebut tentang emaknya tetapi ayahnya terlebih dahulu membicarakan...
" Ya , ini tentang emak... " Pak Ya akhirnya meluahkan isi hatinya yang setelah sekian lamanya membusuk di dada..
" Apa yang ayah nak cakap pasal emak ? " tanya Aiesya...
Alisa pula hanya berdiam dan mendengar apa yang ayah dan kakaknya berbicara...
" Ayah nak cari emak kamu.. Nak pertemukan kamu berdua dengan emak... " kata ayahnya lagi...
" Nak jumpa emak ? Buat apa ? " Aiesya pura-pura bertanya kerana dia terlebih awal sudah berjumpa dengan emaknya... Alisa dan ayahnya belum mengetahuinya lagi...
" Ayah rasa emak kamu dalam kesusahan.. Dan dia berusaha mencari kita juga... Ayah nak cuba cari emak kamu.. " kata ayahnya lagi...
Alisa yang mendengar berasa sayu dan matanya mula berkaca... Berbicara tentang emaknya , sungguh menyedihkan baginya... Dia yang langsung tidak merasai kasih sayang emaknya turut terkena tempiasnya...
" Baiklah kalau macam itu... Esok , ayah ikut Sya... Sya nak tunjuk sesuatu... Adik pun kena ikut... " kata Aiesya dengan tegas..
Tidak mahu melihat mereka berdua tersiksa dengan perasaan yang tidak menentu itu... Alisa dan ayahnya hanya mengangguk tanda setuju... Lantas Aiesya bangun dari tempat duduknya dan berjalan menuju ke biliknya... Mahu berehat pintanya.... Dan di capainya telefon bimbitnya yang berada di dalam begnya..
Aiesya menghubungi Rayyan... Cuba untuk memberitahu segala yang dibicaranya tadi bersama ayahnya... Mujur Rayyan memahami keadaan mereka sekeluarga... Esok , hari yang dinanti-nantikan ayahnya...
" Kita tengok je esok.. Mudah-mudahan... Ya Allah.. Kau tabahkanlah hati kami sekeluarga.. " bisiknya di dalam hati...
Bersambung...