Aiesya - Part 26
08 December 2011@8:40 PM
Episod Sebelumnya : Aiesya - Part 25
Pagi-pagi lagi mereka bersiap-siap untuk ke Melaka... Tetapi mereka lagi bingung kenapa harus dibawa ke sana... Aiesya akan beritahu mereka setelah sampai di Melaka... Ayahnya dan Alisa hanya patuh arahan Aiesya...
" Sampai sana nanti , Sya bagitahu... Bersabarlah... " kata Aiesya kepada ayah dan Alisa...
Rayyan pula sudah bergerak ke Melaka terlebih awal dari mereka... Itu rancangan yang mereka bincangkan malam tadi... Pada hari ini juga sepatutnya mereka bekerja , dan oleh kerana Rayyan adalah bos di syarikat Aiesya bekerja , amat senanglah untuk Aiesya mengambil cuti... Perjalanan mereka mengambil masa selama dua jam... Alisa hanya mendiamkan diri di dalam kereta... Begitu juga ayahnya... Tidak tahu untuk membicarakan tentang apa.. Masing-masing berdiam diri dan hanya menunggu apa yang Aiesya cuba pamerkan... Sepanjang dua jam itulah , mereka berasa berdebar-debar dan seakan merasa akan ada sesuatu yang hebat berlaku sebentar lagi... Akhirnya , sampai juga ke destinasi... Di rumah Mak Pah.. Ayahnya dan Alisa keluar dari kereta... Hanya tercengang melihatnya...
" Ni rumah siapa Sya ? Apa yang kita kena buat kat sini ? " tanya ayahnya...
Mak Pah dan Rayyan menyedari ketibaan mereka , terus keluar untuk menjemput mereka...
" Haaa... Aiesya ! Dah sampai ? Mari masuk dulu... " jemput Mak Pah...
" Baiklah Mak Pah.. " jawab Aiesya...
" Ayah , ni rumah emak bos Sya... Ini Rayyan... Bos Sya kat syarikat yang Sya kerja sekarang.. " Aiesya perkenalkan Rayyan kepada ayahnya...
" Ohhh ini bosnya... Tegap macam ayah.. " kata Pah Ya..
Sempat lagi buat jenaka... Mereka hanya tertawa melihatnya..
" Yang ni pasti Alisa.. Cantik macam kakak dia.. " Rayyan menegur..
Alisa kelihatan malu malu kucing..
" Pantang di puji dia ni.. " kata Aiesya...
" Ke awak cemburu ? " usik Rayyan... Aiesya pula yang malu malu kucing...
" Mana ada.. Saya nak cemburu dengan adik sendiri ? Sorry okay ? Err,... Eh , awak tak nak pelawa masuk ke ? " tanya Aiesya...
" Eh ! lupa pulak.. kesian pakcik dengan adik tunggu lama... Maaf ya.. Silakan masuk... " kata Rayyan sambil mengenyit mata kepada Aiesya... Aiesya yang melihat hanya tersengih-sengih macam kerang busuk...
" Maaf lah ya , Mak Pah hidang air bujang je... Ni ada la kuih-muih sikit.. Jemput makan.. " pelawa Mak Pah kepada tetamunya itu...
" Sebenarnya ada apa tujuan Sya bawak ayah ke sini ? Apa yang macam penting sangat ? Ayah tak faham... Sya nak kahwin ke ? " kata-kata ayahnya membuatkan Aiesya yang sedang minum air itu tersembur keluar...
Rayyan yang mendengar pula tergelak melihat gelagat Aiesya... Hanya salah faham... Alisa dan Mak Pah juga
ketawa melihat mereka...
" Err,.. bukan ayah.. Bukan Sya la.. tapi kita sekeluarga... " kata Aiesya...
" Apa dia Sya ? " tanya Pak Ya yang sudah tidak sabar...
" Mak Pah.. Bawak keluar... " Mak Pah hanya mengangguk tanda setuju lantas membawa keluar seseorang yang dikenalinya itu tidak lama dulu...
Wanita itu kelihatan kemas setelah Mak Pah menjaganya.. Di tangannya dipegangnya anak patung yang selalu di bawanya ke mana-mana... Pak Ya hanya terdiam kaku dan Alisa pula masih melihat siapa gerangan wanita yang berada di hadapannya itu... Masih tidak kenal...
" Kamalia... " kata Pak Ya... Akhirnya dia bersuara...
" Aiesya ? Kenapa tak bagitahu ayah ? " tanya ayahnya yang berasa sedih melihat perubahan ketara bekas isterinya itu...
" Sya dah jumpa emak terlebih dahulu sebelum ayah... Sya pun ada niat macam ayah... Memang Sya nak sangat jumpa emak... Walaupun dia pernah sakitkan hati kita bertiga... Tapi sekarang , keadaan dah lain... Ayah tengoklah keadaan emak sekarang... " balas Aiesya panjang lebar...
" Kenapa dia jadi macam ni ? Ya Allah... " Pak Ya sudah kehilangan kata-kata...
" Emak ? Ni ke emak kita kak ? " tanya Alisa pula...
" Ya , dik... Ni emak kita... " balas Aiesya...
Alisa yang hanya memerhatikan wanita tadi lantas menghampiri wanita itu... Alisa memeluk wanita itu , dan wanita itu membalas pelukannya...
" Nak susu ? " tanya emaknya secara tiba-tiba...
Alisa yang mendengar emaknya berbicara seperti itu lantas mengeluarkan air hangat dari matanya... Dikesatnya supaya tiada lagi tangisan yang hiba... Sepatutnya dia gembira kerana akhirnya telah berjumpa emaknya...
" Sya , jumpa emak dekat tepi jalan.. Dekat lorong-lorong sekitar KL... Secara tak sengaja Sya jumpa emak... Mungkin Allah nak tunjukkan kat kita perkara sebenar... " kata Aiesya yang memulakan cerita...
" Betul tu pakcik , saya hanya membantu Aiesya mencari emaknya... First time saya jumpa Aiesya ,
saya tengok dia macam banyak masalah... Masa dia ikut saya pergi outstation haritu baru saya dengan emak tahu masalah dia... Lagipun tak salah kan saya cuba membantu... " kata Rayyan..
" Terima kasih banyak-banyak nak... Tak tahu pakcik nak membalas budi kamu macam mana.. " jawab Pak Ya..
" Pakcik berterima kasihlah pada Aiesya... Dia yang berusaha lebih untuk mencari emak dia.. " balas Rayyan..
" Terima kasih Sya... Ayah sebenarnya terkejut lagi dengan keadaan sekarang ni... " kata ayahnya...
" Tak apa ayah,.. Anggap je ini suratan takdir yang menemukan kita dengan emak semula.. " kata Aiesya.. Pak Ya hanya mengangguk perlahan... Alisa pula sibuk melayan emaknya... Walaupun keadaan sudah berubah , emaknya tidak lagi normal malah berperangai seperti kebudak-budakan , mereka melayannya dengan baik... Mereka membuat keputusan untuk membawa balik emaknya dan menjaganya sepertimana ayahnya menjaga Aiesya dan Alisa dari dulu sampai sekarang...
Bersambung...
Pagi-pagi lagi mereka bersiap-siap untuk ke Melaka... Tetapi mereka lagi bingung kenapa harus dibawa ke sana... Aiesya akan beritahu mereka setelah sampai di Melaka... Ayahnya dan Alisa hanya patuh arahan Aiesya...
" Sampai sana nanti , Sya bagitahu... Bersabarlah... " kata Aiesya kepada ayah dan Alisa...
Rayyan pula sudah bergerak ke Melaka terlebih awal dari mereka... Itu rancangan yang mereka bincangkan malam tadi... Pada hari ini juga sepatutnya mereka bekerja , dan oleh kerana Rayyan adalah bos di syarikat Aiesya bekerja , amat senanglah untuk Aiesya mengambil cuti... Perjalanan mereka mengambil masa selama dua jam... Alisa hanya mendiamkan diri di dalam kereta... Begitu juga ayahnya... Tidak tahu untuk membicarakan tentang apa.. Masing-masing berdiam diri dan hanya menunggu apa yang Aiesya cuba pamerkan... Sepanjang dua jam itulah , mereka berasa berdebar-debar dan seakan merasa akan ada sesuatu yang hebat berlaku sebentar lagi... Akhirnya , sampai juga ke destinasi... Di rumah Mak Pah.. Ayahnya dan Alisa keluar dari kereta... Hanya tercengang melihatnya...
" Ni rumah siapa Sya ? Apa yang kita kena buat kat sini ? " tanya ayahnya...
Mak Pah dan Rayyan menyedari ketibaan mereka , terus keluar untuk menjemput mereka...
" Haaa... Aiesya ! Dah sampai ? Mari masuk dulu... " jemput Mak Pah...
" Baiklah Mak Pah.. " jawab Aiesya...
" Ayah , ni rumah emak bos Sya... Ini Rayyan... Bos Sya kat syarikat yang Sya kerja sekarang.. " Aiesya perkenalkan Rayyan kepada ayahnya...
" Ohhh ini bosnya... Tegap macam ayah.. " kata Pah Ya..
Sempat lagi buat jenaka... Mereka hanya tertawa melihatnya..
" Yang ni pasti Alisa.. Cantik macam kakak dia.. " Rayyan menegur..
Alisa kelihatan malu malu kucing..
" Pantang di puji dia ni.. " kata Aiesya...
" Ke awak cemburu ? " usik Rayyan... Aiesya pula yang malu malu kucing...
" Mana ada.. Saya nak cemburu dengan adik sendiri ? Sorry okay ? Err,... Eh , awak tak nak pelawa masuk ke ? " tanya Aiesya...
" Eh ! lupa pulak.. kesian pakcik dengan adik tunggu lama... Maaf ya.. Silakan masuk... " kata Rayyan sambil mengenyit mata kepada Aiesya... Aiesya yang melihat hanya tersengih-sengih macam kerang busuk...
" Maaf lah ya , Mak Pah hidang air bujang je... Ni ada la kuih-muih sikit.. Jemput makan.. " pelawa Mak Pah kepada tetamunya itu...
" Sebenarnya ada apa tujuan Sya bawak ayah ke sini ? Apa yang macam penting sangat ? Ayah tak faham... Sya nak kahwin ke ? " kata-kata ayahnya membuatkan Aiesya yang sedang minum air itu tersembur keluar...
Rayyan yang mendengar pula tergelak melihat gelagat Aiesya... Hanya salah faham... Alisa dan Mak Pah juga
ketawa melihat mereka...
" Err,.. bukan ayah.. Bukan Sya la.. tapi kita sekeluarga... " kata Aiesya...
" Apa dia Sya ? " tanya Pak Ya yang sudah tidak sabar...
" Mak Pah.. Bawak keluar... " Mak Pah hanya mengangguk tanda setuju lantas membawa keluar seseorang yang dikenalinya itu tidak lama dulu...
Wanita itu kelihatan kemas setelah Mak Pah menjaganya.. Di tangannya dipegangnya anak patung yang selalu di bawanya ke mana-mana... Pak Ya hanya terdiam kaku dan Alisa pula masih melihat siapa gerangan wanita yang berada di hadapannya itu... Masih tidak kenal...
" Kamalia... " kata Pak Ya... Akhirnya dia bersuara...
" Aiesya ? Kenapa tak bagitahu ayah ? " tanya ayahnya yang berasa sedih melihat perubahan ketara bekas isterinya itu...
" Sya dah jumpa emak terlebih dahulu sebelum ayah... Sya pun ada niat macam ayah... Memang Sya nak sangat jumpa emak... Walaupun dia pernah sakitkan hati kita bertiga... Tapi sekarang , keadaan dah lain... Ayah tengoklah keadaan emak sekarang... " balas Aiesya panjang lebar...
" Kenapa dia jadi macam ni ? Ya Allah... " Pak Ya sudah kehilangan kata-kata...
" Emak ? Ni ke emak kita kak ? " tanya Alisa pula...
" Ya , dik... Ni emak kita... " balas Aiesya...
Alisa yang hanya memerhatikan wanita tadi lantas menghampiri wanita itu... Alisa memeluk wanita itu , dan wanita itu membalas pelukannya...
" Nak susu ? " tanya emaknya secara tiba-tiba...
Alisa yang mendengar emaknya berbicara seperti itu lantas mengeluarkan air hangat dari matanya... Dikesatnya supaya tiada lagi tangisan yang hiba... Sepatutnya dia gembira kerana akhirnya telah berjumpa emaknya...
" Sya , jumpa emak dekat tepi jalan.. Dekat lorong-lorong sekitar KL... Secara tak sengaja Sya jumpa emak... Mungkin Allah nak tunjukkan kat kita perkara sebenar... " kata Aiesya yang memulakan cerita...
" Betul tu pakcik , saya hanya membantu Aiesya mencari emaknya... First time saya jumpa Aiesya ,
saya tengok dia macam banyak masalah... Masa dia ikut saya pergi outstation haritu baru saya dengan emak tahu masalah dia... Lagipun tak salah kan saya cuba membantu... " kata Rayyan..
" Terima kasih banyak-banyak nak... Tak tahu pakcik nak membalas budi kamu macam mana.. " jawab Pak Ya..
" Pakcik berterima kasihlah pada Aiesya... Dia yang berusaha lebih untuk mencari emak dia.. " balas Rayyan..
" Terima kasih Sya... Ayah sebenarnya terkejut lagi dengan keadaan sekarang ni... " kata ayahnya...
" Tak apa ayah,.. Anggap je ini suratan takdir yang menemukan kita dengan emak semula.. " kata Aiesya.. Pak Ya hanya mengangguk perlahan... Alisa pula sibuk melayan emaknya... Walaupun keadaan sudah berubah , emaknya tidak lagi normal malah berperangai seperti kebudak-budakan , mereka melayannya dengan baik... Mereka membuat keputusan untuk membawa balik emaknya dan menjaganya sepertimana ayahnya menjaga Aiesya dan Alisa dari dulu sampai sekarang...
Bersambung...