Warkah Buat Adam - Part 60 ( Final )
07 April 2012@8:08 AM
Episod Sebelumnya - Warkah Buat Adam - Part 59
" Apa ???!!!! " Bagai disiat-siat dadanya apabila mendapat khabar daripada papa... Kakak yang selama ini menjaganya , yang memberi nasihat , serta bergurau senda dengannya kini telah pulang ke rahmatullah... Tiada lagi teman di rumah... Tiada lagi kedengaran gelak tawa yang sering memecahkan suasana di dalam rumah... Namun , dia sedar , banyak kesalahan yang telah dia lakukan semenjak kakaknya berkahwin dengan Adam... Terlalu banyak... Dirinya tidak mampu lagi untuk menampung kesedihan... Kesedihan yang membawa dia ke pangkal jalan... Sudah lama dia ingin menegur kakaknya dan mahu mengakui segala kesilapannya , tetapi ego lebih berkuasa terhadap dirinya pada masa itu... Kemaafan yang tertangguh kini telah menyebabkan dia dalam dilemma dan mungkin tidak akan memaafkan dirinya sendiri... Luluh hatinya serta pedih bagai dihiris... Inikah yang dia mahukan selama ini ??? Kebahagiaan setelah melihat kakaknya sudah tiada ?? Dahulu mungkin ya , tetapi dia sudah lama menginsafi dirinya... Cuma tidak menyatakan rasa salahnya... Kegembiraan baginya , sudah terhapus...
" Aku dah banyak buat salah dekat akak... Maafkan aku kak.. Maafkan aku......, " ujarnya di dalam hati sambil menangisi apa yang telah terjadi... Dia memandang ke luar jendela , melihat cuaca yang mendung , seolah-olah memahami perasaannya tatkala ini...
" Aku rindukan kau kak.. Semoga kau tenang di alam sana...., Aku pasrah ! " bisiknya di dalam hati...
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sesudah selesai upacara pengebumian , Adam masih lagi duduk berteleku di hadapan kubur arwah isterinya... Tidak sanggup untuk meninggalkan arwah keseorangan , namun dia redha... Dia pasrah , tetapi kenapa terlalu awal Allah mengambilnya ?? Hatinya sungguh sayu mengenangkan bayi yang menjadi peninggalan terakhir arwah , hatinya lagi bertambah sayu apabila bayinya itu tidak mendapat kasih sayang daripada Aviera... Kesemua ahli keluarganya sudah beransur pulang kecuali Adam... Tiba-tiba dia dapat merasakan ada seseorang yang merapatinya... Ditoleh ke arah perempuan itu... Kemas berbaju kurung berwarna putih bersama tudung sarungnya yang juga berwarna putih.. Hadir bersama seorang lelaki yang amat dikenalinya beserta bayi perempuan yang kira-kiranya berumur setahun...
" Adam..., Takziah dari akak sekeluarga... Akak tak sangka Aviera akan pergi secepat ini... Namun kita kena tabah dan redha dengan ketentuan-Nya... " ujar Salmah perlahan... Adam mengesat airmatanya... Pilu !
" Terima kasih sebab datang beri penghormatan terakhir dekat arwah... Adam redha kak... Adam berat hati nak lepaskan dia...., Adam...... , " Adam terhenti kata... Salmah juga dapat merasakan apa yang Adam rasakan... Siapa sahaja yang tidak sedih apabila kehilangan seseorang yang amat dicintainya ? Pasti semua orang akan merindui apa sahaja tentang si mati yang telah meninggalkan kita...
" Sudahlah Adam... Walau macam mana pun , Adam harus lepaskan Aviera... Kita berdoa sahaja supaya dia tenang di alam sana... Lagipun , akak ada sesuatu nak bagi kat Adam... Barang peninggalan terakhir arwah... " ujar Salmah sambil memberikan senyuman ikhlas.. Dia berharap sangat , jika dia dapat memberikan barang peninggalan terakhirnya , Adam akan berpuas hati...
" Barang ?? Arwah ada beri kat akak barang ?? Barang untuk Adam ? " tanya Adam semahunya...
" A'ah... Barang ni dah lama akak simpan... Arwah macam dah tahu yang dia bakal 'pergi' meninggalkan kita... Nah , ambil ni... " balas Salmah perlahan.... Diberinya sebuah kotak berbentuk hati yang amat dikenalinya... Kotak yang dipenuhi dengan cengkerang yang bermacam-macam bentuk dan warna...
" Kotak nii ?? Ya Allah............. , " bisik Adam... Dia mengaup mukanya berulang kali setelah melihat sebuah kotak berbentuk hati yang pernah diberinya tidak lama dahulu kepada arwah isterinya.... Salmah hanya tersenyum ikhlas... Farid dan Samirah hanya memandang ke arah mereka... Sayu...
" Ya , kotak ni tentu Adam kenal kan ? Arwah pesan suruh bagi dekat Adam bila dia dah tak ada... Dia suruh Adam buka kotak ni , bila Adam dah rasa tenang dan redha di atas pemergiannya.... " balas Salmah sambil memandang Adam...
" Hmm... Baiklah kak... Terima kasih sebab beri kotak ni kat Adam... Adam akan bukak nanti..., " ujar Adam yang tertanya-tanya , apakah kandungan di dalam kotak tersebut.... Bermacam-macam yang bermain di mindanya...
" Okaylah , kalau macam itu , akak balik dulu... Adam jagadiri baik-baik... " pesan Salmah kepada Adam... Dia telah menganggap Adam seperti adikny sendiri... Begitu juga dengan arwah Aviera...
" Okay Adam , balik dulu... Maaf sebab tak boleh datang majlis tahlil arwah... Ada urusan lain dekat kampung... Nak taknak kena pergi jugak.. Lain kali kita jumpa lagi... Assalamualaikum... " ujar Farid yang mencelah ketika dia dan keluarganya mahu pulang ke kampung atas urusan keluarga...
" Baiklah... Terima kasih sebab datang bagi penghormatan terakhir... Waalaikumsalam... " Adam membalasnya dengan senyuman pahit... Dia merasakan yang dirinya perlu pulang untuk melihat anaknya yang baru dilahirkan itu... Bayi peninggalan arwah Aviera..... Lupakan seketika kesedihan yang melanda dirinya....
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Melihat keadaan bayi perempuannya yang sedang tidur itu membuatkan hatinya menjadi sayu... Wajahnya saling tidak tumpang dengan wajah arwah isterinya... Namun , hatinya tiba-tiba mengingatkan sebuah kotak yang diberikan Salmah pada petang tadi.... Dia mencapai kotak itu yang terletak di dalam almarinya... Direnungnya kotak itu sedalam-dalamnya... Kotak yang penuh dengan memori... Memori bersama ketika mereka berbulan madu selepas sah menjadi suami isteri dahulu... Namun itu semua hanyalah memori , memori yang bisa dia simpan sampai bila-bila... Dibukanya kotak itu perlahan-lahan.... Dia melihat terdapat banyak kertas-kertas yang berwarna-warni , dihiasi juga dengan gambar-gambar sewaktu mereka menjadi suami isteri... Terlalu banyak... Lalu dia membaca satu persatu kertas itu... Sepertinya ada bekas koyakkan... Adam mengesyaki , pasti dia menulis di dalam buku lalu mengoyakkannya menjadi helaian kertas... Tapi kenapa dia harus memisahkannya daripada buku ??Bermacam-macam bermain di mindanya... Lalu dibaca kertas pertama....
Kertas pertama , menceritakan tentang kehidupannya selepas berpisah dengan Farid , iaitu suami Salmah... Suka duka hidupnya selepas itu sehingga bertemu dengan Adam , iaitu dirinya yang selalu bertemankan ke mana sahaja Aviera pergi... Dalam pada itu , Aviera menyatakan perasaan suka kepadanya walaupun dia sendiri tidak mengetahuinya ketika itu... Kertas kedua dan ketiga sudah selesai dibacanya... Hanya menyatakan bahawa dia gembira dengan kehadiran dirinya dalam hidup Aviera... Adam tersenyum sendirian tatkala membacanya , namun jauh di sudut hatinya , dia masih sedih atas kehilangan Aviera... Sampai sudah kertas yang seterusnya , ketika mereka sudah berumahtangga , dia menyatakan yang dia sungguh bahagia bersama Adam , bahagia yang tidak dapat dia ungkapkan... Aviera juga menceritakan detik-detik ketika mereka berbulan madu tidak lama dahulu.... Adam mengeluh seketika , dia cukup terharu dengan luahan isterinya ketika dia masih hidup.... Beberapa minit selepas itu , Adam menyambung baca kertas-kertas yang menjadi warkah peninggalan Aviera.... Kertas seterusnya dibaca...
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Rabu | 2 Julai 2011 | 1.30am
Alhamdulillah... Dah lama aku tinggalkan diari ni sejak aku berkahwin dengan Adam... Syukur ke hadrat Ilahi kerana aku dipertemukan dengan Adam dan akhirnya disatukan menjadi pasangan suami isteri yang sah... Walaupun aku gembira dengan keadaan ini , tapi aku tahu , masih ada yang tak suka aku disatukan dengan Adam... Kenapa di saat aku gembira , pasti ada duka menanti ? Bagaikan sudah diatur... Ya , kehidupanku memang sudah diatur olehNya , itu tidak dinafikan... Ujian ini terlalu berat Ya Allah.. Aku tabah hadapi semua ini... Senyumku hanya untuk Adam... Tangisku , juga untuk Adam... Apa yang aku buat semua adalah untuknya... Semua untuk dia , Ya Allah... Pahit manis hidup aku , cuma dia yang tahu... Dia rasa apa yang aku rasa... Bahkan baru-baru ini kami pergi berbulan madu , hubungan kami menjadi mesra... Maklumlah pengantin baru , darah manis... Kebahagiaan yang aku rasakan itu tidak mungkin dapat dibicarakan , malah perlu merasainya sendiri... Alangkah indahnya saat itu... Tidak mungkin aku lupa... Kami menghabiskan masa bersama-sama , bina istana pasir , mengutip cengkerang , sarapan bersama-sama dan semuanya bersama-sama :) Beza sangat kalau nak dibandingkan dengan kehidupan bujang dulu... Kali ni lebih meriah.. Walaupun hanya bertemankan suami yang boleh tahan gila-gila.. Hehe... Dia sangat menyeronokkan Ya Allah... Aku bersyukur kerana kau pertemukan aku dengan lelaki sepertinya... The one in a million... Sukar di cari ganti... Bila bahagia sedang menular dalam diri , derita menanti aku , kenapa ?? Aku sedar aku bukan yang pertama... Tetapi aku adalah isteri pertama yang sah.. Isteri pertama yang dinikahi Adam... Aku terkilan bila ternampak gambar Adam dalam bilik Aliya... Dengan keadaan yang serabut , telefon berderai , apa yang dah terjadi ? Sampai sekarang aku masih tertanya-tanya... Biarlah aku duduk sahaja dalam bilik... Sukar untuk aku luahkan... Maafkan aku Ya Allah , kerana aku telah menipu suamiku... Bukan niat untuk menipu , tetapi aku tidak mahu dia berasa susah hati dengan apa yang aku alami kini... Biarlah ia menjadi rahsia hati... Yang menjadi saksi adalah diari ini... Baiklah , sampai di sini sahaja... Dear diari , keep the secret... Salam...
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Adam menarik nafas panjang....
" Aliya simpan gambar aku ?? Masih simpan ?? Apa maksudnya ? Ahhh.... " Adam tertanya-tanya... Dia kembali menyambung membaca kertas seterusnya...
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Selasa | 4 September 2011 | 10.10pm
Aliya.... Tergamak Aliya buat macam tu dekat aku... Sanggup dia nak menggugurkan bayi dalam kandungan aku , bakal anak buah dia... Anak buah kandung... Apa salah aku kat dia ? Apa salah bayi ini padanya ? Adakah salah aku telah merampas Adam dari dia ? Salah ! Ternyata salah ! Dia yang tinggalkan Adam demi Aiman.. Kenapa aku yang harus dipersalahkan ?? Aku tidak mahu bertelagah dengan dia.. Disebabkan kami adik-beradik... Air yang dicincang tidak akan putus... Aku redha Ya Allah dengan apa yang terjadi... Aku sangat-sangat berterima kasih kerana bibik menjadi saksi perbuatan Aliya tadi... Kalau tidak , rumah ni pasti sunyi sepi nanti , tiadalah tangisan bayi dalam rumah ni... Aliya pula pasti gembira atas perbuatannya... Aku terpaksa rahsiakan daripada Adam tentang semua ni... Aku pasti Adam akan mengambil tindakan undang-undang ke atas Aliya... Aku tak nak... Mesti rasa bencinya terhadap aku semakin meluap-luap... Kalau aku terpaksa berkorban atas perasaan aku ini , pasti aku korbankan jua.... Insyaallah. , kalau dengan izin-Nya...
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Adam tercengang apabila membaca kertas itu... Tergamak Aliya buat begitu ???? Tapi kenapa Aviera sanggup memendam semua ini ?? Apakah yang telah berlaku sebenarnya ?? Aliya mengugut Aviera kah ??
" Tergamak kau buat semua ni , Aliya.... ! " Adam merenyukkan kertas itu menandakan dia menjadi marah di atas perbuatan Aliya... Sanggup melakukan sedemikian rupa ! Anak itu adalah hasil dari benihnya juga , masakan tidak berasa amarah... Dia mengambil kertas yang seterusnya.... Cuba menenangkan dirinya...
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Rabu | 5 September 2011 | 8.00am
Dimulakan dengan bismillahirrahmanirrahim... Tiap-tiap hari , ada sahaja dugaan yang menimpa aku... Apakah tanda-tandanya Ya Allah ? Adakah Engkau menyayangiku ? Ampunilah setiap dosaku... Kembalikanlah sinaran cahaya dalam hidupku yang hampir malap ini... Aku mahu yang terbaik dalam hidupku... Dengan bayi yang ku kandung ini , aku mahu lahirkan zuriat yang engkau beri ini Ya Allah... Semalam merupakan insiden yang benar-benar menambat jiwa dan raga aku... Aliya masih tidak berpuas hati dengan aku... Dan ternyata dia membalas dendam terhadapku yang mencintai Adam... Aliya masih tidak dapat menerima kenyataan... Pasrahlah dengan semua ini ! Aku bingung.... Dan aku tahu Adam masih menyayanginya... Tetapi kenapa dia memilih aku ?? Kenapa tidak Aliya ?? Perasaan ini betul-betul keliru... Keliru dengan apa yang terjadi.. Mungkinkah ini kesilapan aku kerana mencintai Adam ? Sepatutnya dia hanya menjadi teman aku sahaja... Teman yang sanggup gembira dan sedih bersama-sama.. Hanya teman ! Tetapi aku tidak dapat menolak anugerah yang Engkau berikan ini Ya Allah.. , iaitu cinta.. Cinta yang membawa kami ke alam perkahwinan... Pada mulanya aku sungguh bahagia , seperti dunia ini aku yang punya... Tetapi aku sedar , dunia ini hanya sementara... Dunia ini hanyalah milik kekal Engkau... Aku pasrah dengan semua ini.. Andai takdir ini telah membebankan aku , lepaskan diri aku daripada masalah ini Ya Allah.. Aku rela berkorban segala-galanya untuk membahagiakan adik aku... Aku rela...
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
" Ya Allah , Aviera.... Tegarnya you menyimpan kesemua kesedihan yang kau hadapi ini... Sanggupnya you lalui semua dugaan bersendirian tanpa I... Apa maksud semua ni sayang ?? Apa ??? Tak mungkin !! " desaknya di dalam hati... Selama ini dia menyangka Aviera bahagia apabila bersamanya , malah dalam pada gembira itu , dia mendapat ujian dan dugaan daripada Allah... Dalam pada itu , dia memendam sahaja masalah yang dihadapinya tanpa menceritakan perkara sebenar yang berlaku antar dia dan Aliya.... Dia masih lagi teringat perbualannya bersama arwah isterinya tidak lama dahulu...
" Sayang... Are you okay ? Wait a minute... You nangis ? "
" No , i'm okay sayang... Cuma ni , mata i tiba-tiba masuk habuk pulak.. "
" Tu buku apa sayang ? Bagi I tengok kejap... Boleh ? "
" Ohh tak ada apa-apa sayang... Ni buku biasa je.. Buku catatan keluar masuk bajet... "
" Keluar masuk bajet ? Maksudnya ? "
" Hehe.. Maksudnya , dari segi kewangan I lah... Barang-barang yang I belanja selama ni... Duit yang I terima... Itu je... "
" Ohh okay... I percaya... Sayang , jom tidur... Dah lewat ni... Esok i kena tolong papa lagi... Ada banyak urusan.... "
" Baiklah sayang... Sleeptight... "
Masih lagi dia teringat akan wajah isterinya tatkala itu... Sepertinya memendam sesuatu... Tetapi dia mengendahkannya kerana dia menyangka ia adalah kerana pembawakan budak... Ternyata dia salah ! Aviera menyimpan kesedihan itu sehinggalah dia tiada lagi di dunia ini... Pilu rasanya.... Mata Adam tertumpu kepada sampul khas bertarikh 6 April 2012... Tarikh itu adalah semalam ! Arwah sempat menulis semalam ?? Kejutan lagi buatnya... Apa lagi ??
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Khamis | 6 April 2012 | 12.00pm
Assalamualaikum sayang.... Pertama sekali , I nak mintak maaf dengan you , sekiranya I tak berjaya menjadi isteri mithali buat you... I mintak maaf sebab mungkin ini adalah warkah terakhir buat you sepanjang I hidup di muka bumi Allah ni... Dalam kesempatan ini , I ingin menyampaikan hasrat I untuk you... I harap sangat you dapat tunaikan hasrat I setelah you baca kesemua warkah-warkah I sebelum ni... Hajat terakhir I , ingin melihat you dengan Aliya bersatu semula... I percaya dia masih cintakan you... Setelah apa yang dia buat pada I , I redha dan I dah lama maafkan dia... I tahu dia buat begitu kerana dia masih sayangkan you dan cintakan you... Ego dia membatasi segalanya... Tolong jangan membenci dia... I rindu saat-saat gembira kita , dan I harap you dapat kembalikan kebahagiaan itu bersama Aliya... Dan I tahu semenjak kita dilanda masalah , jelas di wajah you , dan sifat you masa tu , yang you masih lagi mencintai Aliya... Cinta pertama susah untuk kita lupakan... Biarpun bermacam-macam cara yang dilakukan , cinta pertama tetap bermain di ingatan... Apatah lagi cinta pertama you tu adalah adik I sendiri... Semakin kuat perasaan itu hadir kembali... I bersimpati dengannya dan I rasa serba salah kerana telah memiliki you... Aliya pula , dalam kesedihan , biarpun dia yang mulakan semua sengketa... Alhamdulillah , sekurang-kurangnya Allah meminjamkan I seorang lelaki yang mampu mencintai I apa adanya biarpun sementara... Biarlah I merasa cinta you sekejap , sekurang-kurangnya I dapat rasa bagaimana dicintai seikhlas hati oleh seorang lelaki yang bernama Mohamad Adam... I bahagia walaupun kebahagiaan ini bukan lah hak milik kekal... Kerana I tahu siapa yang lebih berhak memiliki cinta you sepanjang hayat you... Bukalah hati you untuk terima kembali Aliya dalam hidup you , jadikanlah Aliya itu ibu kepada bayi kita... Salam sayang dari isteri you , Aviera....
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Tersedu-sedan Adam menahan tangis , namun tangisan itu berguguran juga... Tidak dapat dibendung lagi perasaannya tatkala ini... Mulia sungguh hati arwah isterinya... Dengan berbekalkan warkah ini , Adam membuat perancangan yang seterusnya....
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah empat tahun berlalu , Adam sudah tabah dan sudah rela melepaskan segala kenangannya bersama Aviera... Dirinya kini sudah berubah sedikit demi sedikit... Tiada lagi tangisan yang membuatkan dadanya menjadi sebak... Dia kini adalah seorang lelaki yang mampu menghadapi segala dugaan dan cabaran... Matanya tertumpu kepada tetamu yang hadir di dalam rumah Aliya... Sungguh ramai sehinggakan papa dan mamanya tidak kelihatan... Mungkin sibuk melayan tetamu... Dipandangnya si kecil yang comel berbaju kurung moden berwarna merah jambu...
" Aviera... Mari sini ! " ujar Adam memanggil budak berumur empat tahun itu... Budak itu datang kepadanya...
" Papa nak Aviera duduk diam-diam kejap lagi... Kejap lagi papa dengan auntie ada kerja... Aviera duduk dengan Tok Ma dengan Tok Pa ye sayang ? " Adam pesan kepada anak kesayangannya itu...
"Okay papa ! " lalu Aviera berlari-lari anak dan bermain dengan budak-budak yang sebaya dengannya... Samirah juga ada bersama Aviera , Samirah sudah berusia lima tahun... Salmah dan Farid turut hadir bagi memeriahkan majlis...
Majlis pun bermula...
" Aku nikahkan dikau dengan anakku , Aliya binti Azham dengan mas kahwinnya RM300 tunai.. " ujar wali yang menikahkan Aliya iaitu papanya sendiri...
" Aku terima nikahnya Aliya binti Azham dengan mas kahwinnya RM300 tunai ! " sahut Adam dengan hanya satu lafaz... Aliya sudah sah menjadi isteri kepada Adam... Pasti Aviera akan bahagia jika dia bisa melihat hari pernikahan ini... Namun , dia bisa melihat dari atas sana...
Selesai sudah upacara pernikahan dan persandingan , Adam datang menghampiri Aliya yang duduk termenung melihat keindahan dari atas bukit itu... Jauh pandangannya.. Dari raut wajahnya , seperti merindui seseorang...
" Pandang apa tu ? Jauhnya ? Sampai tak nampak abang... " Adam membahasakan dirinya abang.. Aliya tersenyum melihat suaminya...
" Teringat akak... Aliya berterima kasih sangat dengan akak , sebab merancang menyatukan kita kembali... Sedangkan Aliya dah banyak buat dosa dia.... , " ujar Aliya sebak...
" Shhhh... Shhh.... Dah-dah.. Ni kalau Aviera tengok dia tak happy... Biarlah dia tenang di alam sana.. Dia dah lama maafkan sayang... Kita yang hidup ni teruskan saja kehidupan kita... Lagipun abang sendiri tak sangka cinta kita bersatu kembali... Alhamdulillah... " ujar Adam memanjatkan kesyukuran...
" Maafkan Aliya , abang... Terima kasih sebab terima Aliya kembali.. Aliya menyesal... " balas Aliya sayu...
" Abang dah lama maafkan Aliya... Mula-mula memang abang marah , tapi lama-kelamaan abang sedar apa yang Aliya buat itu kerana ego... Aliya masih cintakan abang... Mujurlah arwah faham keadaan sayang... Eh , jomlah hari dah petang ni... Aviera dah tunggu kita tu ! " ujar Adam yang memandang ke arah anaknya yang sudah keletihan... Aliya hanya tersenyum...
" Baiklah abang... Aviera ! Mari jom balik... Kesian anak mama ni... " panggil Aliya yang membahasakan dirinya 'mama' setelah dia menjadi mama baru buat Aviera... Nama anak buahnya dan kini telah menjadi anak tiri perempuannya , Aviera , adalah nama sempena mamanya yang telah meninggal dunia... Nama itu dicadangkan sendiri oleh Aliya untuk sentiasa mengingati kakaknya sepanjang hidupnya... Alangkah bahagianya mereka sekarang , apatah lagi semasa Aviera hidup , dia sempat menyatakan hasratnya iaitu mahukan mereka bernikah dan bersanding di atas bukit yang pernah menjadi saksi hubungan cinta tiga segi antara dia , Adam dan Aliya.... Cinta yang dulunya pernah wujud antara mereka.... Cinta pertama tidak semestinya bersatu , tetapi atas pengorbanan seseorang yang ikhlas mencintai , cinta itu bisa bersatu semula atas keizinan dari-Nya....
-TAMAT-
" Apa ???!!!! " Bagai disiat-siat dadanya apabila mendapat khabar daripada papa... Kakak yang selama ini menjaganya , yang memberi nasihat , serta bergurau senda dengannya kini telah pulang ke rahmatullah... Tiada lagi teman di rumah... Tiada lagi kedengaran gelak tawa yang sering memecahkan suasana di dalam rumah... Namun , dia sedar , banyak kesalahan yang telah dia lakukan semenjak kakaknya berkahwin dengan Adam... Terlalu banyak... Dirinya tidak mampu lagi untuk menampung kesedihan... Kesedihan yang membawa dia ke pangkal jalan... Sudah lama dia ingin menegur kakaknya dan mahu mengakui segala kesilapannya , tetapi ego lebih berkuasa terhadap dirinya pada masa itu... Kemaafan yang tertangguh kini telah menyebabkan dia dalam dilemma dan mungkin tidak akan memaafkan dirinya sendiri... Luluh hatinya serta pedih bagai dihiris... Inikah yang dia mahukan selama ini ??? Kebahagiaan setelah melihat kakaknya sudah tiada ?? Dahulu mungkin ya , tetapi dia sudah lama menginsafi dirinya... Cuma tidak menyatakan rasa salahnya... Kegembiraan baginya , sudah terhapus...
" Aku dah banyak buat salah dekat akak... Maafkan aku kak.. Maafkan aku......, " ujarnya di dalam hati sambil menangisi apa yang telah terjadi... Dia memandang ke luar jendela , melihat cuaca yang mendung , seolah-olah memahami perasaannya tatkala ini...
" Aku rindukan kau kak.. Semoga kau tenang di alam sana...., Aku pasrah ! " bisiknya di dalam hati...
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sesudah selesai upacara pengebumian , Adam masih lagi duduk berteleku di hadapan kubur arwah isterinya... Tidak sanggup untuk meninggalkan arwah keseorangan , namun dia redha... Dia pasrah , tetapi kenapa terlalu awal Allah mengambilnya ?? Hatinya sungguh sayu mengenangkan bayi yang menjadi peninggalan terakhir arwah , hatinya lagi bertambah sayu apabila bayinya itu tidak mendapat kasih sayang daripada Aviera... Kesemua ahli keluarganya sudah beransur pulang kecuali Adam... Tiba-tiba dia dapat merasakan ada seseorang yang merapatinya... Ditoleh ke arah perempuan itu... Kemas berbaju kurung berwarna putih bersama tudung sarungnya yang juga berwarna putih.. Hadir bersama seorang lelaki yang amat dikenalinya beserta bayi perempuan yang kira-kiranya berumur setahun...
" Adam..., Takziah dari akak sekeluarga... Akak tak sangka Aviera akan pergi secepat ini... Namun kita kena tabah dan redha dengan ketentuan-Nya... " ujar Salmah perlahan... Adam mengesat airmatanya... Pilu !
" Terima kasih sebab datang beri penghormatan terakhir dekat arwah... Adam redha kak... Adam berat hati nak lepaskan dia...., Adam...... , " Adam terhenti kata... Salmah juga dapat merasakan apa yang Adam rasakan... Siapa sahaja yang tidak sedih apabila kehilangan seseorang yang amat dicintainya ? Pasti semua orang akan merindui apa sahaja tentang si mati yang telah meninggalkan kita...
" Sudahlah Adam... Walau macam mana pun , Adam harus lepaskan Aviera... Kita berdoa sahaja supaya dia tenang di alam sana... Lagipun , akak ada sesuatu nak bagi kat Adam... Barang peninggalan terakhir arwah... " ujar Salmah sambil memberikan senyuman ikhlas.. Dia berharap sangat , jika dia dapat memberikan barang peninggalan terakhirnya , Adam akan berpuas hati...
" Barang ?? Arwah ada beri kat akak barang ?? Barang untuk Adam ? " tanya Adam semahunya...
" A'ah... Barang ni dah lama akak simpan... Arwah macam dah tahu yang dia bakal 'pergi' meninggalkan kita... Nah , ambil ni... " balas Salmah perlahan.... Diberinya sebuah kotak berbentuk hati yang amat dikenalinya... Kotak yang dipenuhi dengan cengkerang yang bermacam-macam bentuk dan warna...
" Kotak nii ?? Ya Allah............. , " bisik Adam... Dia mengaup mukanya berulang kali setelah melihat sebuah kotak berbentuk hati yang pernah diberinya tidak lama dahulu kepada arwah isterinya.... Salmah hanya tersenyum ikhlas... Farid dan Samirah hanya memandang ke arah mereka... Sayu...
" Ya , kotak ni tentu Adam kenal kan ? Arwah pesan suruh bagi dekat Adam bila dia dah tak ada... Dia suruh Adam buka kotak ni , bila Adam dah rasa tenang dan redha di atas pemergiannya.... " balas Salmah sambil memandang Adam...
" Hmm... Baiklah kak... Terima kasih sebab beri kotak ni kat Adam... Adam akan bukak nanti..., " ujar Adam yang tertanya-tanya , apakah kandungan di dalam kotak tersebut.... Bermacam-macam yang bermain di mindanya...
" Okaylah , kalau macam itu , akak balik dulu... Adam jagadiri baik-baik... " pesan Salmah kepada Adam... Dia telah menganggap Adam seperti adikny sendiri... Begitu juga dengan arwah Aviera...
" Okay Adam , balik dulu... Maaf sebab tak boleh datang majlis tahlil arwah... Ada urusan lain dekat kampung... Nak taknak kena pergi jugak.. Lain kali kita jumpa lagi... Assalamualaikum... " ujar Farid yang mencelah ketika dia dan keluarganya mahu pulang ke kampung atas urusan keluarga...
" Baiklah... Terima kasih sebab datang bagi penghormatan terakhir... Waalaikumsalam... " Adam membalasnya dengan senyuman pahit... Dia merasakan yang dirinya perlu pulang untuk melihat anaknya yang baru dilahirkan itu... Bayi peninggalan arwah Aviera..... Lupakan seketika kesedihan yang melanda dirinya....
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Melihat keadaan bayi perempuannya yang sedang tidur itu membuatkan hatinya menjadi sayu... Wajahnya saling tidak tumpang dengan wajah arwah isterinya... Namun , hatinya tiba-tiba mengingatkan sebuah kotak yang diberikan Salmah pada petang tadi.... Dia mencapai kotak itu yang terletak di dalam almarinya... Direnungnya kotak itu sedalam-dalamnya... Kotak yang penuh dengan memori... Memori bersama ketika mereka berbulan madu selepas sah menjadi suami isteri dahulu... Namun itu semua hanyalah memori , memori yang bisa dia simpan sampai bila-bila... Dibukanya kotak itu perlahan-lahan.... Dia melihat terdapat banyak kertas-kertas yang berwarna-warni , dihiasi juga dengan gambar-gambar sewaktu mereka menjadi suami isteri... Terlalu banyak... Lalu dia membaca satu persatu kertas itu... Sepertinya ada bekas koyakkan... Adam mengesyaki , pasti dia menulis di dalam buku lalu mengoyakkannya menjadi helaian kertas... Tapi kenapa dia harus memisahkannya daripada buku ??Bermacam-macam bermain di mindanya... Lalu dibaca kertas pertama....
Kertas pertama , menceritakan tentang kehidupannya selepas berpisah dengan Farid , iaitu suami Salmah... Suka duka hidupnya selepas itu sehingga bertemu dengan Adam , iaitu dirinya yang selalu bertemankan ke mana sahaja Aviera pergi... Dalam pada itu , Aviera menyatakan perasaan suka kepadanya walaupun dia sendiri tidak mengetahuinya ketika itu... Kertas kedua dan ketiga sudah selesai dibacanya... Hanya menyatakan bahawa dia gembira dengan kehadiran dirinya dalam hidup Aviera... Adam tersenyum sendirian tatkala membacanya , namun jauh di sudut hatinya , dia masih sedih atas kehilangan Aviera... Sampai sudah kertas yang seterusnya , ketika mereka sudah berumahtangga , dia menyatakan yang dia sungguh bahagia bersama Adam , bahagia yang tidak dapat dia ungkapkan... Aviera juga menceritakan detik-detik ketika mereka berbulan madu tidak lama dahulu.... Adam mengeluh seketika , dia cukup terharu dengan luahan isterinya ketika dia masih hidup.... Beberapa minit selepas itu , Adam menyambung baca kertas-kertas yang menjadi warkah peninggalan Aviera.... Kertas seterusnya dibaca...
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Rabu | 2 Julai 2011 | 1.30am
Alhamdulillah... Dah lama aku tinggalkan diari ni sejak aku berkahwin dengan Adam... Syukur ke hadrat Ilahi kerana aku dipertemukan dengan Adam dan akhirnya disatukan menjadi pasangan suami isteri yang sah... Walaupun aku gembira dengan keadaan ini , tapi aku tahu , masih ada yang tak suka aku disatukan dengan Adam... Kenapa di saat aku gembira , pasti ada duka menanti ? Bagaikan sudah diatur... Ya , kehidupanku memang sudah diatur olehNya , itu tidak dinafikan... Ujian ini terlalu berat Ya Allah.. Aku tabah hadapi semua ini... Senyumku hanya untuk Adam... Tangisku , juga untuk Adam... Apa yang aku buat semua adalah untuknya... Semua untuk dia , Ya Allah... Pahit manis hidup aku , cuma dia yang tahu... Dia rasa apa yang aku rasa... Bahkan baru-baru ini kami pergi berbulan madu , hubungan kami menjadi mesra... Maklumlah pengantin baru , darah manis... Kebahagiaan yang aku rasakan itu tidak mungkin dapat dibicarakan , malah perlu merasainya sendiri... Alangkah indahnya saat itu... Tidak mungkin aku lupa... Kami menghabiskan masa bersama-sama , bina istana pasir , mengutip cengkerang , sarapan bersama-sama dan semuanya bersama-sama :) Beza sangat kalau nak dibandingkan dengan kehidupan bujang dulu... Kali ni lebih meriah.. Walaupun hanya bertemankan suami yang boleh tahan gila-gila.. Hehe... Dia sangat menyeronokkan Ya Allah... Aku bersyukur kerana kau pertemukan aku dengan lelaki sepertinya... The one in a million... Sukar di cari ganti... Bila bahagia sedang menular dalam diri , derita menanti aku , kenapa ?? Aku sedar aku bukan yang pertama... Tetapi aku adalah isteri pertama yang sah.. Isteri pertama yang dinikahi Adam... Aku terkilan bila ternampak gambar Adam dalam bilik Aliya... Dengan keadaan yang serabut , telefon berderai , apa yang dah terjadi ? Sampai sekarang aku masih tertanya-tanya... Biarlah aku duduk sahaja dalam bilik... Sukar untuk aku luahkan... Maafkan aku Ya Allah , kerana aku telah menipu suamiku... Bukan niat untuk menipu , tetapi aku tidak mahu dia berasa susah hati dengan apa yang aku alami kini... Biarlah ia menjadi rahsia hati... Yang menjadi saksi adalah diari ini... Baiklah , sampai di sini sahaja... Dear diari , keep the secret... Salam...
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Adam menarik nafas panjang....
" Aliya simpan gambar aku ?? Masih simpan ?? Apa maksudnya ? Ahhh.... " Adam tertanya-tanya... Dia kembali menyambung membaca kertas seterusnya...
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Selasa | 4 September 2011 | 10.10pm
Aliya.... Tergamak Aliya buat macam tu dekat aku... Sanggup dia nak menggugurkan bayi dalam kandungan aku , bakal anak buah dia... Anak buah kandung... Apa salah aku kat dia ? Apa salah bayi ini padanya ? Adakah salah aku telah merampas Adam dari dia ? Salah ! Ternyata salah ! Dia yang tinggalkan Adam demi Aiman.. Kenapa aku yang harus dipersalahkan ?? Aku tidak mahu bertelagah dengan dia.. Disebabkan kami adik-beradik... Air yang dicincang tidak akan putus... Aku redha Ya Allah dengan apa yang terjadi... Aku sangat-sangat berterima kasih kerana bibik menjadi saksi perbuatan Aliya tadi... Kalau tidak , rumah ni pasti sunyi sepi nanti , tiadalah tangisan bayi dalam rumah ni... Aliya pula pasti gembira atas perbuatannya... Aku terpaksa rahsiakan daripada Adam tentang semua ni... Aku pasti Adam akan mengambil tindakan undang-undang ke atas Aliya... Aku tak nak... Mesti rasa bencinya terhadap aku semakin meluap-luap... Kalau aku terpaksa berkorban atas perasaan aku ini , pasti aku korbankan jua.... Insyaallah. , kalau dengan izin-Nya...
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Adam tercengang apabila membaca kertas itu... Tergamak Aliya buat begitu ???? Tapi kenapa Aviera sanggup memendam semua ini ?? Apakah yang telah berlaku sebenarnya ?? Aliya mengugut Aviera kah ??
" Tergamak kau buat semua ni , Aliya.... ! " Adam merenyukkan kertas itu menandakan dia menjadi marah di atas perbuatan Aliya... Sanggup melakukan sedemikian rupa ! Anak itu adalah hasil dari benihnya juga , masakan tidak berasa amarah... Dia mengambil kertas yang seterusnya.... Cuba menenangkan dirinya...
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Rabu | 5 September 2011 | 8.00am
Dimulakan dengan bismillahirrahmanirrahim... Tiap-tiap hari , ada sahaja dugaan yang menimpa aku... Apakah tanda-tandanya Ya Allah ? Adakah Engkau menyayangiku ? Ampunilah setiap dosaku... Kembalikanlah sinaran cahaya dalam hidupku yang hampir malap ini... Aku mahu yang terbaik dalam hidupku... Dengan bayi yang ku kandung ini , aku mahu lahirkan zuriat yang engkau beri ini Ya Allah... Semalam merupakan insiden yang benar-benar menambat jiwa dan raga aku... Aliya masih tidak berpuas hati dengan aku... Dan ternyata dia membalas dendam terhadapku yang mencintai Adam... Aliya masih tidak dapat menerima kenyataan... Pasrahlah dengan semua ini ! Aku bingung.... Dan aku tahu Adam masih menyayanginya... Tetapi kenapa dia memilih aku ?? Kenapa tidak Aliya ?? Perasaan ini betul-betul keliru... Keliru dengan apa yang terjadi.. Mungkinkah ini kesilapan aku kerana mencintai Adam ? Sepatutnya dia hanya menjadi teman aku sahaja... Teman yang sanggup gembira dan sedih bersama-sama.. Hanya teman ! Tetapi aku tidak dapat menolak anugerah yang Engkau berikan ini Ya Allah.. , iaitu cinta.. Cinta yang membawa kami ke alam perkahwinan... Pada mulanya aku sungguh bahagia , seperti dunia ini aku yang punya... Tetapi aku sedar , dunia ini hanya sementara... Dunia ini hanyalah milik kekal Engkau... Aku pasrah dengan semua ini.. Andai takdir ini telah membebankan aku , lepaskan diri aku daripada masalah ini Ya Allah.. Aku rela berkorban segala-galanya untuk membahagiakan adik aku... Aku rela...
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
" Ya Allah , Aviera.... Tegarnya you menyimpan kesemua kesedihan yang kau hadapi ini... Sanggupnya you lalui semua dugaan bersendirian tanpa I... Apa maksud semua ni sayang ?? Apa ??? Tak mungkin !! " desaknya di dalam hati... Selama ini dia menyangka Aviera bahagia apabila bersamanya , malah dalam pada gembira itu , dia mendapat ujian dan dugaan daripada Allah... Dalam pada itu , dia memendam sahaja masalah yang dihadapinya tanpa menceritakan perkara sebenar yang berlaku antar dia dan Aliya.... Dia masih lagi teringat perbualannya bersama arwah isterinya tidak lama dahulu...
" Sayang... Are you okay ? Wait a minute... You nangis ? "
" No , i'm okay sayang... Cuma ni , mata i tiba-tiba masuk habuk pulak.. "
" Tu buku apa sayang ? Bagi I tengok kejap... Boleh ? "
" Ohh tak ada apa-apa sayang... Ni buku biasa je.. Buku catatan keluar masuk bajet... "
" Keluar masuk bajet ? Maksudnya ? "
" Hehe.. Maksudnya , dari segi kewangan I lah... Barang-barang yang I belanja selama ni... Duit yang I terima... Itu je... "
" Ohh okay... I percaya... Sayang , jom tidur... Dah lewat ni... Esok i kena tolong papa lagi... Ada banyak urusan.... "
" Baiklah sayang... Sleeptight... "
Masih lagi dia teringat akan wajah isterinya tatkala itu... Sepertinya memendam sesuatu... Tetapi dia mengendahkannya kerana dia menyangka ia adalah kerana pembawakan budak... Ternyata dia salah ! Aviera menyimpan kesedihan itu sehinggalah dia tiada lagi di dunia ini... Pilu rasanya.... Mata Adam tertumpu kepada sampul khas bertarikh 6 April 2012... Tarikh itu adalah semalam ! Arwah sempat menulis semalam ?? Kejutan lagi buatnya... Apa lagi ??
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Khamis | 6 April 2012 | 12.00pm
Assalamualaikum sayang.... Pertama sekali , I nak mintak maaf dengan you , sekiranya I tak berjaya menjadi isteri mithali buat you... I mintak maaf sebab mungkin ini adalah warkah terakhir buat you sepanjang I hidup di muka bumi Allah ni... Dalam kesempatan ini , I ingin menyampaikan hasrat I untuk you... I harap sangat you dapat tunaikan hasrat I setelah you baca kesemua warkah-warkah I sebelum ni... Hajat terakhir I , ingin melihat you dengan Aliya bersatu semula... I percaya dia masih cintakan you... Setelah apa yang dia buat pada I , I redha dan I dah lama maafkan dia... I tahu dia buat begitu kerana dia masih sayangkan you dan cintakan you... Ego dia membatasi segalanya... Tolong jangan membenci dia... I rindu saat-saat gembira kita , dan I harap you dapat kembalikan kebahagiaan itu bersama Aliya... Dan I tahu semenjak kita dilanda masalah , jelas di wajah you , dan sifat you masa tu , yang you masih lagi mencintai Aliya... Cinta pertama susah untuk kita lupakan... Biarpun bermacam-macam cara yang dilakukan , cinta pertama tetap bermain di ingatan... Apatah lagi cinta pertama you tu adalah adik I sendiri... Semakin kuat perasaan itu hadir kembali... I bersimpati dengannya dan I rasa serba salah kerana telah memiliki you... Aliya pula , dalam kesedihan , biarpun dia yang mulakan semua sengketa... Alhamdulillah , sekurang-kurangnya Allah meminjamkan I seorang lelaki yang mampu mencintai I apa adanya biarpun sementara... Biarlah I merasa cinta you sekejap , sekurang-kurangnya I dapat rasa bagaimana dicintai seikhlas hati oleh seorang lelaki yang bernama Mohamad Adam... I bahagia walaupun kebahagiaan ini bukan lah hak milik kekal... Kerana I tahu siapa yang lebih berhak memiliki cinta you sepanjang hayat you... Bukalah hati you untuk terima kembali Aliya dalam hidup you , jadikanlah Aliya itu ibu kepada bayi kita... Salam sayang dari isteri you , Aviera....
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Tersedu-sedan Adam menahan tangis , namun tangisan itu berguguran juga... Tidak dapat dibendung lagi perasaannya tatkala ini... Mulia sungguh hati arwah isterinya... Dengan berbekalkan warkah ini , Adam membuat perancangan yang seterusnya....
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah empat tahun berlalu , Adam sudah tabah dan sudah rela melepaskan segala kenangannya bersama Aviera... Dirinya kini sudah berubah sedikit demi sedikit... Tiada lagi tangisan yang membuatkan dadanya menjadi sebak... Dia kini adalah seorang lelaki yang mampu menghadapi segala dugaan dan cabaran... Matanya tertumpu kepada tetamu yang hadir di dalam rumah Aliya... Sungguh ramai sehinggakan papa dan mamanya tidak kelihatan... Mungkin sibuk melayan tetamu... Dipandangnya si kecil yang comel berbaju kurung moden berwarna merah jambu...
" Aviera... Mari sini ! " ujar Adam memanggil budak berumur empat tahun itu... Budak itu datang kepadanya...
" Papa nak Aviera duduk diam-diam kejap lagi... Kejap lagi papa dengan auntie ada kerja... Aviera duduk dengan Tok Ma dengan Tok Pa ye sayang ? " Adam pesan kepada anak kesayangannya itu...
"Okay papa ! " lalu Aviera berlari-lari anak dan bermain dengan budak-budak yang sebaya dengannya... Samirah juga ada bersama Aviera , Samirah sudah berusia lima tahun... Salmah dan Farid turut hadir bagi memeriahkan majlis...
Majlis pun bermula...
" Aku nikahkan dikau dengan anakku , Aliya binti Azham dengan mas kahwinnya RM300 tunai.. " ujar wali yang menikahkan Aliya iaitu papanya sendiri...
" Aku terima nikahnya Aliya binti Azham dengan mas kahwinnya RM300 tunai ! " sahut Adam dengan hanya satu lafaz... Aliya sudah sah menjadi isteri kepada Adam... Pasti Aviera akan bahagia jika dia bisa melihat hari pernikahan ini... Namun , dia bisa melihat dari atas sana...
Selesai sudah upacara pernikahan dan persandingan , Adam datang menghampiri Aliya yang duduk termenung melihat keindahan dari atas bukit itu... Jauh pandangannya.. Dari raut wajahnya , seperti merindui seseorang...
" Pandang apa tu ? Jauhnya ? Sampai tak nampak abang... " Adam membahasakan dirinya abang.. Aliya tersenyum melihat suaminya...
" Teringat akak... Aliya berterima kasih sangat dengan akak , sebab merancang menyatukan kita kembali... Sedangkan Aliya dah banyak buat dosa dia.... , " ujar Aliya sebak...
" Shhhh... Shhh.... Dah-dah.. Ni kalau Aviera tengok dia tak happy... Biarlah dia tenang di alam sana.. Dia dah lama maafkan sayang... Kita yang hidup ni teruskan saja kehidupan kita... Lagipun abang sendiri tak sangka cinta kita bersatu kembali... Alhamdulillah... " ujar Adam memanjatkan kesyukuran...
" Maafkan Aliya , abang... Terima kasih sebab terima Aliya kembali.. Aliya menyesal... " balas Aliya sayu...
" Abang dah lama maafkan Aliya... Mula-mula memang abang marah , tapi lama-kelamaan abang sedar apa yang Aliya buat itu kerana ego... Aliya masih cintakan abang... Mujurlah arwah faham keadaan sayang... Eh , jomlah hari dah petang ni... Aviera dah tunggu kita tu ! " ujar Adam yang memandang ke arah anaknya yang sudah keletihan... Aliya hanya tersenyum...
" Baiklah abang... Aviera ! Mari jom balik... Kesian anak mama ni... " panggil Aliya yang membahasakan dirinya 'mama' setelah dia menjadi mama baru buat Aviera... Nama anak buahnya dan kini telah menjadi anak tiri perempuannya , Aviera , adalah nama sempena mamanya yang telah meninggal dunia... Nama itu dicadangkan sendiri oleh Aliya untuk sentiasa mengingati kakaknya sepanjang hidupnya... Alangkah bahagianya mereka sekarang , apatah lagi semasa Aviera hidup , dia sempat menyatakan hasratnya iaitu mahukan mereka bernikah dan bersanding di atas bukit yang pernah menjadi saksi hubungan cinta tiga segi antara dia , Adam dan Aliya.... Cinta yang dulunya pernah wujud antara mereka.... Cinta pertama tidak semestinya bersatu , tetapi atas pengorbanan seseorang yang ikhlas mencintai , cinta itu bisa bersatu semula atas keizinan dari-Nya....
-TAMAT-